Kamis, 14 April 2016

ARTI SEBUAH KEJUJURAN

Arti dan Makna Kejujuran dalam Islam
1. Pengertian Jujur
Apa pengertian jujur? Dalam bahasa Arab, kata jujur ​​sama maknanya dengan "ash-shidqu" atau "shiddiq" yang berarti nyata, benar, atau berkata benar. Lawan kata ini adalah dusta, atau dalam bahasa Arab "al-kadzibu". Secara istilah, jujur ​​atau ash-shidqu berarti:
(1) kesesuaian antara ucapan dan perbuatan;
(2) kesesuaian antara informasi dan kenyataan;
(3) ketegasan dan kemantapan hati; dan
(4) sesuatu yang baik yang tidak dicampuri dengan kedustaan.

Dalam bahasa Indonesia, jujur merupakan kata dasar dari kejujuran, menurut jenis katanya, jujur merupakan kata sifat sedangkan kejujuran merupakan kata benda. Menurut KBBI, kata "jujur" berarti lurus hati; tidak berbohong (misal dengan berkata apa adanya); 2 tidak curang (misal dalam permainan, dng mengikuti aturan yg berlaku): mereka itulah orang-orang ygjujur dan disegani; 3 tulus; ikhlas;
Sedangkan "kejujuran" berarti sifat (keadaan) jujur; ketulusan (hati); kelurusan (hati): ia meragukan
 kejujuran anak muda itu.

Banyak pendapat yang menyatakan bahwa saat ini kejujuran sudah menjadi barang langka. Terlepas dari benar atau tidaknya pendapat tersebut, kita harus tetap optimis bahwa masih banyak kejujuran di sekeliling kita, dan kita harus tetap menggemakan semangat kejujuran. Contoh kisah nyata yang menarik diperlihatkan oleh Bapak Abdul Mukti dari Kediri. Ia mampu menggemakan semangat kejujuran tidak hanya dengan omongan, tapi dengan tindakan jujur yang nyata. Sejak tahun 2011, Pak Mukti menjual bensin dengan menaruhnya ke dalam botol-botol yang ditatanya di atas sebuah rak di depan rumahnya. Di rak tersebut ditulisnya tulisan 'Kejujuran', 'Ambil sendiri', 'Bayar dengan pas dan masukkan ke dalam toples', Kios bensin "kejujuran" tersebut tidak pernah dijaga, karena Pak Mukti percaya bahwa "kejujuran" masih banyak berada di sekelilingnya. (dikutip dari detik.com)
2. Pembagian Sifat Jujur
Imam al-Gazali membagi sifat jujur atau benar (shiddiq) sebagai berikut.
Arti dan Makna Kejujuran dalam Islam
1.   Jujur dalam niat atau berkehendak maksudnya adalah tidak ada dorongan bagi seseorang dalam segala tindakan dan gerakannya selain karena dorongan dari Allah Swt. 
2.   Jujur dalam perkataan (lisan), yaitu sesuainya berita yang diterima dengan berita yang disampaikan. Setiap orang harus bisa memelihara perkataannya. Ia tidak berkata kecuali kata-kata yang jujur. Barangsiapa yang menjaga lidahnya dengan selalu menyampaikan berita yang sesuai dengan fakta yang sebenarnya, ia termasuk jujur jenis ini. Menepati janji juga termasuk jujur jenis ini.
3.   Jujur dalam perbuatan / amaliah, yaitu beramal dengan sungguh-sungguh sehingga perbuatan akhirnya tidak menunjukkan sesuatu yang ada dalam batinnya dan menjadi kebiasaan bagi dirinya.

Kejujuran merupakan pondasi utama atas tegaknya nilai-nilai kebenaran karena jujur itu identik dengan kebenaran. Allah Swt. berfirman dala al-Qur'an yang Artinya:
 "Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah Swt. dan ucapkanlah perkataan yang benar."(QS al-Ahzab / 33: 70) Orang yang beriman perkataannya harus sesuai dengan perbuatannya (jujur) karena sangat berdosa besar bagi orang-orang yang tidak mampu menyesuaikan perkataannya dengan perbuatan, atau berbeda apa yang di lidah dan apa yang diperbuat. Allah Swt. berfirman, " Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? (Itu) sangatlah dibenci di sisi Allah jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan. "(QS ash-¤aff / 61: 2-3) Pesan moral dari ayat tersebut tidak lain adalah untuk memerintahkan satunya kata dengan perbuatan, atau dengan kata lain berkata dan berbuat jujur. Dosa besar di sisi Allah Swt., Jika mengucapkan sesuatu yang tidak disertai dengan perbuatannya. Perilaku jujur ​​dapat menghantarkan manusia yang melakukannya menuju kesuksesan dunia dan akhirat. Bahkan, sifat jujur ​​adalah sifat yang wajib dimiliki oleh setiap nabi dan rasul Allah. Orang-orang yang selalu istiqamah atau konsisten mempertahankan kejujuran, sesungguhnya ia telah mamiliki setengah dari sifat kenabian. Jujur adalah sikap yang tulus dalam melaksanakan sesuatu yang diamanatkan, baik itu berupa harta maupun tanggung jawab. Orang yang melaksanakan amanah disebut al-Amin, yakni orang yang terpercaya, jujur, dan setia. Dinamai al-Amin karena segala sesuatu yang diamanatkan kepadanya menjadi aman dan terjamin dari segala bentuk gangguan, baik gangguan yang datang dari dirinya sendiri maupun dari orang lain. Sifat jujur ​​dan terpercaya merupakan sesuatu hal yang sangat penting dalam segala aspek kehidupan, seperti dalam kehidupan rumah tangga, perusahaan, bisnis, dan hidup bermasyarakat. Sifat-sifat dan akhlaknya yang sangat terpuji merupakan salah satu faktor yang menyebabkan Nabi Muhammad saw. berhasil dalam membangun masyarakat Islam. Salah satu sifatnya yang menonjol adalah kejujurannya sejak masa kecil sampai akhir hayat beliau sehingga ia mendapat gelar Al-Amin (orang yang dapat dipercaya atau jujur). Kejujuran akan membuat seseorang mendapatkan cinta kasih dan keridhaan Allah Swt. Sedangkan kebohongan adalah kejahatan yang tiada tara, yang merupakan faktor terkuat yang dapat mendorong seseorang berbuat kemunkaran dan menjerumuskannya ke jurang api neraka. Kejujuran sebagai sumber keberhasilan, kebahagiaan, serta ketenteraman, yang harus dimiliki oleh setiap muslim. Bahkan, seorang muslim wajib menanamkan nilai kejujuran tersebut kepada anak-anaknya sejak dini sampai diharapkan mereka dapat menjadi generasi yang meraih sukses dalam mengarungi kehidupan. Adapun kebohongan adalah sumber dari segala keburukan dan muara dari segala kecaman karena akibat yang ditimbulkannya adalah kejelekan, dan hasil akhirnya adalah kekejian. Akibat yang ditimbulkan oleh kebohongan adalah namimah (mengadu domba), dan namimah dapat melahirkan kebencian, sedangkan kebencian adalah awal dari permusuhan. Dalam permusuhan tidak ada keamanan, kenyamanan, dan kedamaian. Dapat dikatakan bahwa, "orang yang tidak jujur ​​niscaya akan sedikit temannya dan lebih dekat kepada kesengsaraan."








Simaklah sebuah puisi kejujuran berikut ini :

perisai Kejujuran
karya : Adha R
Kejujuran merupakan sebuah perisai hidup...
Mari kita miliki dia
kita rengkuh dia
kita gapai dia
dia... adalah kejujuran
Terlalu banyak kemunafikan dalam hidup ini
Mari kita cari kejujuran yang tersembunyi di dalam hati
meskipun seperti menemukan sudut sebuah lingkaran
Apa artinya sebuah hati ...
jika tak ditemukan jujur di dalamnya
Apa artinya sebuah hati ...
jika kejujuran tidak bersemayam di dalamanya
Mulai saat ini sobat...
Perkuat perisai dirimu dengan sikap jujur

jujur... dan jujur 

ASMAUL HUSNA DENGAN ARTINYA

Tidak.
Nama
Arab
Indonesia
Allah
Allah
Allah
1
Ar Rahman
Rahman
Yang Maha Pengasih
2
Ar Rahiim
Rahim
Yang Maha Penyayang
3
Al Malik
raja
Yang Maha Merajai / Memerintah
4
Al Quddus
kudus
Yang Maha Suci
5
sebagai Salaam
perdamaian
Yang Maha Memberi Kesejahteraan
6
Al Mu`min
diasuransikan
Yang Maha Memberi Keamanan
7
Al Muhaimin
dominan
Yang Maha Pemelihara
8
Al `Aziiz
sayang
Yang Maha Perkasa
9
Al Jabbar
Jabbar
Yang Memiliki Mutlak Kegagahan
10
Al Mutakabbir
sombong
Yang Maha Megah, Yang Memiliki Kebesaran
11
Al Khaliq
pencipta
Yang Maha Pencipta
12
Al Baari`
Sang Pencipta
Yang Maha Melepaskan (Membuat, Membentuk, Menyeimbangkan)
13
Al Mushawwir
bergambar
Yang Maha Membentuk Rupa (makhluk-Nya)
14
Al Ghaffaar
Ghaffar
Yang Maha Pengampun
15
Al Qahhaar
sangat menarik
Yang Maha Memaksa
16
Al Wahhab
Wahab
Yang Maha Pemberi Karunia
17
dengan Razzaaq
Razzaq
Yang Maha Pemberi Rezeki
18
Al Fattaah
Fattah
Yang Maha Pembuka Rahmat
19
Al `Aliim
Alim
Yang Maha Mengetahui (Memiliki Ilmu)
20
Al Qaabidh
kopling
Yang Maha Menyempitkan (makhluk-Nya)
21
Al Baasith
Basit
Yang Maha Melapangkan (makhluk-Nya)
22
Al Khaafidh
-Reducing
Yang Maha Merendahkan (makhluk-Nya)
23
Ar Raafi`
alat pengangkat
Yang Maha Meninggikan (makhluk-Nya)
24
Al Mu`izz
Moez
Yang Maha Memuliakan (makhluk-Nya)
25
Al Mudzil
memalukan
Yang Maha Menghinakan (makhluk-Nya)
26
Al Samii`
Samee
Yang Maha Mendengar
27
Al Bashir
peramal
Yang Maha Melihat
28
Al Hakam
putusan
Yang Maha Menetapkan
29
Al `Adl
keadilan
Yang Maha Adil
30
Al Lathiif
Latif
Yang Maha Lembut
31
Al ahli
ahli
Yang Maha Mengenal
32
Al Haliim
Halim
Yang Maha Penyantun
33
Al `Azhiim
besar
Yang Maha Agung
34
Al Ghafuur
Ghafoor
Yang Maha Pengampun
35
sebagai Syakuur
Shakur
Yang Maha Pembalas Budi (Menghargai)
36
Al `Aliy
ali
Yang Maha Tinggi
37
Al Kabiir
besar
Yang Maha Besar
38
Al Hafizh
Hafeez
Yang Maha Memelihara
39
Al Muqiit
jelek
Yang Maha Pemberi Kecukupan
40
Al Hasiib
Haseeb
Yang Maha Membuat Perhitungan
41
Al Jalil
Galilea
Yang Maha Mulia
42
Al KEMATIAN
Karim
Yang Maha Mulia
43
ar mengucapkan
Sgt.
Yang Maha Mengawasi
44
Al Mujiib
responden
Yang Maha Mengabulkan
45
Al Waasi`
meluasnya
Yang Maha Luas
46
Al Hakiim
hakim
Yang Maha Maka Bijaksana
47
Al Waduud
Wadood
Yang Maha Mengasihi
48
Al Majid
Majid
Yang Maha Mulia
49
Al Baa`its
motif
Yang Maha Membangkitkan
50
sebagai Syahiid
martir
Yang Maha Menyaksikan
51
Al Haqq
benar
Yang Maha Benar
52
urusan al
wakil
Yang Maha Memelihara
53
Al Qawiyyu
Powers
Yang Maha Kuat
54
Al Matiin
matin
Yang Maha Kokoh
55
Al Waliyy
Wali
Yang Maha Melindungi
56
Al Hamiid
Hamid
Yang Maha Terpuji
57
Al Muhshii
penghisab
Yang Maha Mengkalkulasi
58
Al Mubdi`
starter
Yang Maha Memulai
59
Al Mu`iid
pembikin betul
Yang Maha Mengembalikan Kehidupan
60
Al Muhyii
Memberi hidup
Yang Maha Menghidupkan
61
Al Mumiitu
mematikan
Yang Maha Mematikan
62
Al Hayyu
lingkungan
Yang Maha Hidup
63
Al Qayyuum
Gayoom
Yang Maha Mandiri
64
Al Wajid
Allowajd
Yang Maha Penemu
65
Al Majid
Majid
Yang Maha Mulia
66
Al Wahiid
Wahid
Yang Maha Tunggal
67
Al Ahad
Minggu
Yang Maha Itu
68
As Shamad
Samad
Yang Maha Dibutuhkan, Tempat Meminta
69
Al Mahakuasa
Qadir
Yang Maha Menentukan, Maha Menyeimbangkan
70
untuk Muqtadir
Muqtadir
Yang Maha Berkuasa
71
Al Muqaddim
Dikirim
Yang Maha Mendahulukan
72
Al Mu`akkhir
pantat
Yang Maha Mengakhirkan
73
Al Awwal
pertama
Yang Maha Awal
74
Al akhirnya
lain
Yang Maha Akhir
75
The Zhaahir
Zahir
Yang Maha Nyata
76
Al Baathin
bawah sadar
Yang Maha Ghaib
77
Al Waali
Prefect
Yang Maha Memerintah
78
Al Muta'aalii
teramat
Yang Maha Tinggi
79
perempat
kebenaran
Yang Maha Donor
80
pada Tawwaab
mengalah
Yang Maha Penerima Tobat
81
Al Muntaqim
pembalas
Yang Maha Pemberi Balasan
82
Al Afuww
pengampunan
Yang Maha Pemaaf
83
ar Ra`uuf
Raouf
Yang Maha Pengasuh
84
Malikul Mulk
Raja Malik
Yang Maha Penguasa Kerajaan (Semesta)
85
Dzul Jalaali Wal Ikraam
Mungkin dan Glory
Yang Maha Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan
86
Al Muqsith
spondylitis
Yang Maha Pemberi Keadilan
87
Al Jamii`
inklusif
Yang Maha Mengumpulkan
88
Al Gniyy
kekayaan
Yang Maha Kaya
89
Al Mughnii
penyanyi
Yang Maha Pemberi Kekayaan
90
Al Maani
zat yg mencegah pertumbuhan
Yang Maha Mencegah
91
Ad
berbahaya
Yang Maha Penimpa kemudharatan
92
sebuah Nafii`
Nafea
Yang Maha Memberi Manfaat
93
An Nur
cahaya
Yang Maha Bercahaya (Menerangi, Memberi Cahaya)
94
Al Haadii
Pasifik
Yang Maha Pemberi Petunjuk
95
Al Baadii
Budaiya
Yang Indah Tidak Memiliki Banding
96
Al Deklarasi
sisanya
Yang Maha Kekal
97
Al Waarits
Waris
Yang Maha Pewaris
98
dengan Rasyiid
Rasheed
Yang Maha Pandai
99
sebagai Shabuur
Saboor
Yang Maha Sabar